Jumat, 09 April 2010

experiment-artikel termo

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI PANJANG

Oleh:
Latifatul Masrurin (053224038)
Khusnul Nur Khotimah (053224030)

Abstrak
Telah dilakukan percobaan mengenai Pengukuran Koefisien muai Panjang di Laboratorium Eksperimen fisika UNESA dengan tujuan untuk memhami prinsip kerja dan pengukuran koefisien muai penjang pada suatu bahan dengan menggunakan alat Muschenbroek modifikasi. Percobaan ini dilakukan dengan 2 strategi, yaitu strategi bergantian dan strategi berkelanjutan. Pada strategi bergantian, bahan diukur pada temperatur ruangan eksperimen dan diberi suatu penambahan suhu, kemudian bahan dikembalikan pada suhu awal untuk melakukan percobaan selanjutnya. Pada strategi berkelanjutan, bahan yang telah diberi penambahan suhu dicatat dan terus diberikan penambahan suhu hingga bebrapa kali terjadi pertambahan panjang batang. Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja pada alat Muschenbroek modifikasi adalah menaikkan suhu bahan melalui elemen pemanas mengalami pertambahan panjang akan menggeser jangka sorong, dan didapatkan nilai koefisien muai panjang yaitu:
Strategi 1(bergantian): besi (termometer digital) sebesar 7,69 . 10-6 (0C)-1
(termometer manual) sebasar 8,70 . 10-6 (0C)-1
Tembaga (termometer digital) sebesar 8,74. 10-6 (0C)-1
(termometer manual) sebasar 11,5 . 10-6 (0C)-1
Strategi 2 (berkelanjutan): besi (termometer digital) sebesar 24,6 . 10-6 (0C)-1
(termometer manual) sebasar 40,13 . 10-6 (0C)-1
Tembaga (termometer digital) sebesar 69,03 . 10-6 (0C)-1
(termometer manual) sebasar 46,38 . 10-6 (0C)-1
Hasil ini memiliki perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan nilai teoritis (11.10-6 (0C)-1 pada besi dan 14 .10-6 (0C)-1 pada tembaga), dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah kekurangtelitian pengamat dalam membaca alat ukur, kesulitan kami untuk mengembalikan suhu ke suhu awal, kekurangsempurnaan alat, dan faktor-faktor lainnya.

Abstraction
Had been done by attempt concerning Measurement of coefficient of linaer expansion in Laboratory Experiment Physic of UNESA as a mean to principal ham of activity and measurement of coefficient of linear expansion at one particular material by using appliance of Muschenbroek Modification. This attempt is done by 2 strategy, that is strategy of strategy change and strategy continuation. At strategy change, material measure by at experiment room temperature, and given by an addition of temperature, then materials returned by at temperature early to do next experiment. At strategy continuation, materials which have been given by addition of temperature noted and continue to be given by addition of temperature until several times happened accretion of bar length. Of attempt we which have can be concluded that principle work at appliance of Muschenbroek modification is to boost up materials temperature through natural heater element of accretion of lenght will shift meter shove and got coefficient of linear expansion value , that are:
Strategy 1(change): iron (digital thermometer) equal to 7,69 . 10-6 (0C)-1
(manual thermometer) equal to 8,70 . 10-6 (0C)-1
Copper (digital thermometer) equal to 8,74. 10-6 (0C)-1
(manual thermometer) equal to 11,5 . 10-6 (0C)-1
Strategy 2 (continuation): iron (digital thermometer) equal to 24,6 . 10-6 (0C)-1
(manual thermometer) equal to 40,13 . 10-6 (0C)-1
Copper (digital thermometer) equal to 69,03 . 10-6 (0C)-1
(manual thermometer) equal to 46,38 . 10-6 (0C)-1
This result have differenge which significan when compared to theoritical value (11.10-6 (0C)-1 at iron and 14 .10-6 (0C)-1 at copper). Because of several things among others is observer neglection in reading measuring instrument, difficulty of us to return temperature early, apploance less perfection and other factor.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu sifat zat pada umumnya adalah akan mengalami perubahan dimensi (panjang, luas, volume) apabila dikenai perubahan temperatur. Jika diandaikan benda berwujud batang, maka yang menjadi perhatian adalah perubahan panjang batang tersebut.Koefisien muai panjang dapat ditentukan dengan menggunakan alat Muschenbroek modifikasi yang terdiri dari jangka sorong, elemen pemanas, dan thermometer.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah, diantaranya:
1. Berapakah besar koefisien muai panjang pada besi dan tembaga?
2. Apa saja yang dapat mempengaruhi koefisien muai panjang?
3. Bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan panjang bahan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari eksperimen ini yaitu:
1. Untuk mengetahui besar koefisien muai panjang pada besi dan tembaga
2. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi koefisien muai panjang
3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan panjang bahan

D. Hipotesis
1. Koefisien muai panjang pada besi adalah sebesar 11.10-6 (0C)-1 dan pada tembaga sebesar14 .10-6 (0C)-1
2. Yang dapat mempengaruhi besar koefisien muai panjang adalah:
Panjang awal (Lo)
Kenaikan suhu (ΔT)
Jenis bahan
3. Semakin tinggi suhunya maka semakin panjang pemuaian pada bahan.

BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan
1. Jenis-jenis batang logam (besi dan tembaga)
2. Alat Muschenbroek modifikasi
3. Termometer digital
4. Termometer konvensional
B. Variabel-Variabel
Strategi 1
1. Variabel manipulasi:
Perubahan suhu (ΔT)
2. Variabel kontrol:
Jenis bahan
3. Variabel respon:
Perubahan panjang (ΔL)
Panjang awal (L0)
Strategi 2
1. Variabel manipulasi:
Perubahan suhu (ΔT)
2. Variabel kontrol:
Panjang awal (L0), jenis bahan
3. Variabel respon:
Perubahan panjang (ΔL)

C. Langkah Eksperimen
Strategi 1
1). Mempersiapkan alat dan bahan
2). Mengukur panjang awal batang dan suhu awal ruangan
3). Memasang batang uji dan mengatur posisinya hingga berada pada posisi nol pada jangka sorong
4). Menyalakan elemen pemanas
5). Mencatat perubahan suhu dan perubahan panjang batang secara kontinu
6). Melepaskan batang uji dengan menggunakan tang
7). Mengembalikan batang uji dan elemen pemanas ke suhu awal
8). Melakukan langkah percobaan diatas untuk bahan yang lain
Strategi 2
1). Mempersiapkan alat dan bahan
2). Mengukur panjang awal batang dan suhu awal ruangan
3). Memasang batang uji dan mengatur posisinya hingga berada pada posisi nol pada jangka sorong
4). Menyalakan elemen pemanas
5). Melakukan pengukuran perubahan panjang batang uji pada suhu tertentu
6). Melepaskan batang uji dengan menggunakan tang
7). Mengembalikan batang uji dan elemen pemanas ke suhu awal
8). Melakukan percobaan diatas untuk variasi suhu yang berbeda
9). Melakukan langkah percobaan diatas untuk bahan yang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar